Universitas Pakuan Siapkan Tim untuk Program Lomba Innovillage 2025
"Pentingnya kolaborasi lintas disiplin ilmu agar proposal yang diajukan lebih inovatif dan sesuai kebutuhan masyarakat."
"Pentingnya kolaborasi lintas disiplin ilmu agar proposal yang diajukan lebih inovatif dan sesuai kebutuhan masyarakat."

UNPAK — Pusat Inovasi Universitas Pakuan (Unpak) menggelar rapat koordinasi persiapan keikutsertaan dalam program Innovillage 2025, Senin, 3 November 2025 bertempat di Ruang Rapat Besar Lantai 3 Rektorat Universitas Pakuan.
Rapat dipimpin oleh Kepala Pusat Inovasi Unpak Asep Saepulrohman, S.Si., M.Si dan dihadiri oleh Wakil Rektor IV Bidang Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan, Dr. Dolly Priatna dan perwakilan dari seluruh fakultas serta Program Pascasarjana.
Agenda utama rapat ini membahas mekanisme pendaftaran, pembentukan tim, pendampingan dosen, serta strategi kolaborasi lintas fakultas dalam menghadapi kompetisi yang diselenggarakan oleh Danantara, Telkom Indonesia dan Telkom University tersebut.
Agenda utama rapat ini membahas mekanisme pendaftaran, pembentukan tim, pendampingan dosen, serta strategi kolaborasi lintas fakultas dalam menghadapi kompetisi yang diselenggarakan oleh Telkom Indonesia dan Telkom University tersebut.
Pada kesempatan tersebut, perwakilan dari Fakultas Vokasi mengusulkan agar persiapan dilakukan lebih awal, sehingga mahasiswa memiliki waktu cukup untuk merancang ide, melakukan observasi lapangan, serta menyiapkan proposal yang matang.
Sementara itu, Fakultas Hukum menekankan pentingnya kolaborasi lintas bidang ilmu dalam penyusunan proposal. Menurutnya, keterlibatan mahasiswa dari berbagai fakultas akan menghasilkan inovasi sosial yang lebih komprehensif dan berdampak luas bagi masyarakat.
Dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), peserta menanyakan mekanisme seleksi proposal di tingkat fakultas, apakah langsung dikirim ke tingkat universitas atau diseleksi internal terlebih dahulu sebelum diserahkan ke Pusat Inovasi.
Adapun perwakilan Program Pascasarjana menyampaikan kabar baik bahwa mulai tahun 2025, mahasiswa program magister (S2) telah diperbolehkan ikut serta dalam Innovillage. Hal ini membuka peluang partisipasi yang lebih luas bagi sivitas akademika tingkat pascasarjana.
Sementara itu, Fakultas Ekonomi menjelaskan bahwa lomba Innovillage memiliki dua kategori utama, yaitu Digital Transformation dan Social Empowerment. Dengan demikian, inovasi sosial yang diajukan tidak harus berbasis digital, asalkan memberikan manfaat dan dampak sosial yang nyata.
Sebagai penutup, rapat menyepakati bahwa setiap fakultas akan segera melakukan sosialisasi internal kepada mahasiswa dan dosen pendamping terkait ketentuan lomba. Oleh karena itu, Pusat Inovasi Unpak juga akan menyusun timeline internal yang mencakup batas waktu pengumpulan proposal, seleksi internal, serta pendampingan teknis.
Kepala Pusat Inovasi menegaskan pentingnya kolaborasi lintas disiplin ilmu agar proposal yang diajukan lebih inovatif, berdaya guna, dan sesuai kebutuhan masyarakat.
UNPAK — Pusat Inovasi Universitas Pakuan (Unpak) menggelar rapat koordinasi persiapan keikutsertaan dalam program Innovillage 2025, Senin, 3 November 2025 bertempat di Ruang Rapat Besar Lantai 3 Rektorat Universitas Pakuan.
Rapat dipimpin oleh Kepala Pusat Inovasi Unpak Asep Saepulrohman, S.Si., M.Si dan dihadiri oleh Wakil Rektor IV Bidang Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan, Dr. Dolly Priatna dan perwakilan dari seluruh fakultas serta Program Pascasarjana.
Agenda utama rapat ini membahas mekanisme pendaftaran, pembentukan tim, pendampingan dosen, serta strategi kolaborasi lintas fakultas dalam menghadapi kompetisi yang diselenggarakan oleh Danantara, Telkom Indonesia dan Telkom University tersebut.
Agenda utama rapat ini membahas mekanisme pendaftaran, pembentukan tim, pendampingan dosen, serta strategi kolaborasi lintas fakultas dalam menghadapi kompetisi yang diselenggarakan oleh Telkom Indonesia dan Telkom University tersebut.
Pada kesempatan tersebut, perwakilan dari Fakultas Vokasi mengusulkan agar persiapan dilakukan lebih awal, sehingga mahasiswa memiliki waktu cukup untuk merancang ide, melakukan observasi lapangan, serta menyiapkan proposal yang matang.
Sementara itu, Fakultas Hukum menekankan pentingnya kolaborasi lintas bidang ilmu dalam penyusunan proposal. Menurutnya, keterlibatan mahasiswa dari berbagai fakultas akan menghasilkan inovasi sosial yang lebih komprehensif dan berdampak luas bagi masyarakat.
Dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), peserta menanyakan mekanisme seleksi proposal di tingkat fakultas, apakah langsung dikirim ke tingkat universitas atau diseleksi internal terlebih dahulu sebelum diserahkan ke Pusat Inovasi.
Adapun perwakilan Program Pascasarjana menyampaikan kabar baik bahwa mulai tahun 2025, mahasiswa program magister (S2) telah diperbolehkan ikut serta dalam Innovillage. Hal ini membuka peluang partisipasi yang lebih luas bagi sivitas akademika tingkat pascasarjana.
Sementara itu, Fakultas Ekonomi menjelaskan bahwa lomba Innovillage memiliki dua kategori utama, yaitu Digital Transformation dan Social Empowerment. Dengan demikian, inovasi sosial yang diajukan tidak harus berbasis digital, asalkan memberikan manfaat dan dampak sosial yang nyata.
Sebagai penutup, rapat menyepakati bahwa setiap fakultas akan segera melakukan sosialisasi internal kepada mahasiswa dan dosen pendamping terkait ketentuan lomba. Oleh karena itu, Pusat Inovasi Unpak juga akan menyusun timeline internal yang mencakup batas waktu pengumpulan proposal, seleksi internal, serta pendampingan teknis.
Kepala Pusat Inovasi menegaskan pentingnya kolaborasi lintas disiplin ilmu agar proposal yang diajukan lebih inovatif, berdaya guna, dan sesuai kebutuhan masyarakat.
UNPAK — Pusat Inovasi Universitas Pakuan (Unpak) menggelar rapat koordinasi persiapan keikutsertaan dalam program Innovillage 2025, Senin, 3 November 2025 bertempat di Ruang Rapat Besar Lantai 3 Rektorat Universitas Pakuan.
Rapat dipimpin oleh Kepala Pusat Inovasi Unpak Asep Saepulrohman, S.Si., M.Si dan dihadiri oleh Wakil Rektor IV Bidang Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan, Dr. Dolly Priatna dan perwakilan dari seluruh fakultas serta Program Pascasarjana.
Agenda utama rapat ini membahas mekanisme pendaftaran, pembentukan tim, pendampingan dosen, serta strategi kolaborasi lintas fakultas dalam menghadapi kompetisi yang diselenggarakan oleh Danantara, Telkom Indonesia dan Telkom University tersebut.
Agenda utama rapat ini membahas mekanisme pendaftaran, pembentukan tim, pendampingan dosen, serta strategi kolaborasi lintas fakultas dalam menghadapi kompetisi yang diselenggarakan oleh Telkom Indonesia dan Telkom University tersebut.
Pada kesempatan tersebut, perwakilan dari Fakultas Vokasi mengusulkan agar persiapan dilakukan lebih awal, sehingga mahasiswa memiliki waktu cukup untuk merancang ide, melakukan observasi lapangan, serta menyiapkan proposal yang matang.
Sementara itu, Fakultas Hukum menekankan pentingnya kolaborasi lintas bidang ilmu dalam penyusunan proposal. Menurutnya, keterlibatan mahasiswa dari berbagai fakultas akan menghasilkan inovasi sosial yang lebih komprehensif dan berdampak luas bagi masyarakat.
Dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), peserta menanyakan mekanisme seleksi proposal di tingkat fakultas, apakah langsung dikirim ke tingkat universitas atau diseleksi internal terlebih dahulu sebelum diserahkan ke Pusat Inovasi.
Adapun perwakilan Program Pascasarjana menyampaikan kabar baik bahwa mulai tahun 2025, mahasiswa program magister (S2) telah diperbolehkan ikut serta dalam Innovillage. Hal ini membuka peluang partisipasi yang lebih luas bagi sivitas akademika tingkat pascasarjana.
Sementara itu, Fakultas Ekonomi menjelaskan bahwa lomba Innovillage memiliki dua kategori utama, yaitu Digital Transformation dan Social Empowerment. Dengan demikian, inovasi sosial yang diajukan tidak harus berbasis digital, asalkan memberikan manfaat dan dampak sosial yang nyata.
Sebagai penutup, rapat menyepakati bahwa setiap fakultas akan segera melakukan sosialisasi internal kepada mahasiswa dan dosen pendamping terkait ketentuan lomba. Oleh karena itu, Pusat Inovasi Unpak juga akan menyusun timeline internal yang mencakup batas waktu pengumpulan proposal, seleksi internal, serta pendampingan teknis.
Kepala Pusat Inovasi menegaskan pentingnya kolaborasi lintas disiplin ilmu agar proposal yang diajukan lebih inovatif, berdaya guna, dan sesuai kebutuhan masyarakat.








