MPR RI Goes to Campus: Tekankan Peran Perguruan Tinggi dalam Transisi Energi
"Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk energi terbarukan mulai dari Geothermal, Angin hingga Surya."
"Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk energi terbarukan mulai dari Geothermal, Angin hingga Surya."




UNPAK — Universitas Pakuan (Unpak) menjadi tuan rumah kegiatan MPR RI Goes to Campus yang mengangkat tema “Urgensi Transisi Energi Mencegah Dampak Perubahan Iklim”, bertempat di Graha Pakuan Siliwangi, Lantai 1, Unpak, Senin, 15 Desember 2025.
Kegiatan ini menghadirkan Wakil Ketua MPR RI, Dr. Eddy Soeparno, S.H., M.H., serta dihadiri langsung oleh Rektor Universitas Pakuan, Prof. Dr. rer. pol. Ir. H. Didik Notosudjono, M.Sc., beserta sivitas akademika Unpak.
Dalam sambutannya, Rektor Unpak Prof. Didik Notosudjono menegaskan bahwa transisi energi tidak semata-mata berkaitan dengan penggantian sumber energi, melainkan menuntut transformasi kebijakan, tata kelola, teknologi, hingga perubahan perilaku masyarakat.
Oleh karena itu, diperlukan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha, lembaga keuangan, perguruan tinggi, serta masyarakat.
“Proses transisi energi harus berjalan secara terencana, inklusif, dan berkelanjutan, tanpa mengorbankan pertumbuhan ekonomi maupun kesejahteraan sosial,” ujar Prof. Didik.
Lebih lanjut, Rektor Unpak menekankan peran strategis perguruan tinggi dan komunitas akademik sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan, inovasi teknologi, serta penyedia rekomendasi kebijakan berbasis bukti ilmiah.
Baca juga:
Mahasiswa TRMB Unpak Gabungkan AI dengan Siaran Radio, Dipuji Indy Barends
Melalui riset, pengabdian kepada masyarakat, dan kolaborasi lintas sektor, dunia akademik diharapkan mampu berkontribusi nyata dalam mendukung pencapaian target Nationally Determined Contribution (NDC) dan Net Zero Emissions Indonesia.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI Dr. Eddy Soeparno dalam paparannya menyoroti pentingnya keterlibatan generasi muda dan kalangan akademisi dalam mengawal kebijakan transisi energi nasional agar sejalan dengan prinsip keberlanjutan dan keadilan sosial.
Menurut Eddy Soeparno, Program MPR Goes to Campus dilaksanakan untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran menghadapi dampak perubahan iklim.
Doktor Ilmu Politik UI ini menjelaskan, salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah dampak perubahan iklim adalah dengan transisi menuju energi terbarukan.
"Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk energi terbarukan mulai dari Geothermal, Angin hingga Surya. Namun bauran energi terbarukan saat ini belum mencapai 15 persen dari bauran energi nasional. Ini yang harus ditingkatkan agar penggunaan energi terbarukan semakin besar ke depannya," jelas Eddy.
Kegiatan MPR RI Goes to Campus ini diharapkan menjadi ruang dialog yang konstruktif untuk memperkuat komitmen bersama, merumuskan langkah-langkah konkret, serta mempercepat implementasi transisi energi di Indonesia.
UNPAK — Universitas Pakuan (Unpak) menjadi tuan rumah kegiatan MPR RI Goes to Campus yang mengangkat tema “Urgensi Transisi Energi Mencegah Dampak Perubahan Iklim”, bertempat di Graha Pakuan Siliwangi, Lantai 1, Unpak, Senin, 15 Desember 2025.
Kegiatan ini menghadirkan Wakil Ketua MPR RI, Dr. Eddy Soeparno, S.H., M.H., serta dihadiri langsung oleh Rektor Universitas Pakuan, Prof. Dr. rer. pol. Ir. H. Didik Notosudjono, M.Sc., beserta sivitas akademika Unpak.
Dalam sambutannya, Rektor Unpak Prof. Didik Notosudjono menegaskan bahwa transisi energi tidak semata-mata berkaitan dengan penggantian sumber energi, melainkan menuntut transformasi kebijakan, tata kelola, teknologi, hingga perubahan perilaku masyarakat.
Oleh karena itu, diperlukan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha, lembaga keuangan, perguruan tinggi, serta masyarakat.
“Proses transisi energi harus berjalan secara terencana, inklusif, dan berkelanjutan, tanpa mengorbankan pertumbuhan ekonomi maupun kesejahteraan sosial,” ujar Prof. Didik.
Lebih lanjut, Rektor Unpak menekankan peran strategis perguruan tinggi dan komunitas akademik sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan, inovasi teknologi, serta penyedia rekomendasi kebijakan berbasis bukti ilmiah.
Baca juga:
Mahasiswa TRMB Unpak Gabungkan AI dengan Siaran Radio, Dipuji Indy Barends
Melalui riset, pengabdian kepada masyarakat, dan kolaborasi lintas sektor, dunia akademik diharapkan mampu berkontribusi nyata dalam mendukung pencapaian target Nationally Determined Contribution (NDC) dan Net Zero Emissions Indonesia.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI Dr. Eddy Soeparno dalam paparannya menyoroti pentingnya keterlibatan generasi muda dan kalangan akademisi dalam mengawal kebijakan transisi energi nasional agar sejalan dengan prinsip keberlanjutan dan keadilan sosial.
Menurut Eddy Soeparno, Program MPR Goes to Campus dilaksanakan untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran menghadapi dampak perubahan iklim.
Doktor Ilmu Politik UI ini menjelaskan, salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah dampak perubahan iklim adalah dengan transisi menuju energi terbarukan.
"Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk energi terbarukan mulai dari Geothermal, Angin hingga Surya. Namun bauran energi terbarukan saat ini belum mencapai 15 persen dari bauran energi nasional. Ini yang harus ditingkatkan agar penggunaan energi terbarukan semakin besar ke depannya," jelas Eddy.
Kegiatan MPR RI Goes to Campus ini diharapkan menjadi ruang dialog yang konstruktif untuk memperkuat komitmen bersama, merumuskan langkah-langkah konkret, serta mempercepat implementasi transisi energi di Indonesia.
UNPAK — Universitas Pakuan (Unpak) menjadi tuan rumah kegiatan MPR RI Goes to Campus yang mengangkat tema “Urgensi Transisi Energi Mencegah Dampak Perubahan Iklim”, bertempat di Graha Pakuan Siliwangi, Lantai 1, Unpak, Senin, 15 Desember 2025.
Kegiatan ini menghadirkan Wakil Ketua MPR RI, Dr. Eddy Soeparno, S.H., M.H., serta dihadiri langsung oleh Rektor Universitas Pakuan, Prof. Dr. rer. pol. Ir. H. Didik Notosudjono, M.Sc., beserta sivitas akademika Unpak.
Dalam sambutannya, Rektor Unpak Prof. Didik Notosudjono menegaskan bahwa transisi energi tidak semata-mata berkaitan dengan penggantian sumber energi, melainkan menuntut transformasi kebijakan, tata kelola, teknologi, hingga perubahan perilaku masyarakat.
Oleh karena itu, diperlukan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha, lembaga keuangan, perguruan tinggi, serta masyarakat.
“Proses transisi energi harus berjalan secara terencana, inklusif, dan berkelanjutan, tanpa mengorbankan pertumbuhan ekonomi maupun kesejahteraan sosial,” ujar Prof. Didik.
Lebih lanjut, Rektor Unpak menekankan peran strategis perguruan tinggi dan komunitas akademik sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan, inovasi teknologi, serta penyedia rekomendasi kebijakan berbasis bukti ilmiah.
Baca juga:
Mahasiswa TRMB Unpak Gabungkan AI dengan Siaran Radio, Dipuji Indy Barends
Melalui riset, pengabdian kepada masyarakat, dan kolaborasi lintas sektor, dunia akademik diharapkan mampu berkontribusi nyata dalam mendukung pencapaian target Nationally Determined Contribution (NDC) dan Net Zero Emissions Indonesia.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI Dr. Eddy Soeparno dalam paparannya menyoroti pentingnya keterlibatan generasi muda dan kalangan akademisi dalam mengawal kebijakan transisi energi nasional agar sejalan dengan prinsip keberlanjutan dan keadilan sosial.
Menurut Eddy Soeparno, Program MPR Goes to Campus dilaksanakan untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran menghadapi dampak perubahan iklim.
Doktor Ilmu Politik UI ini menjelaskan, salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah dampak perubahan iklim adalah dengan transisi menuju energi terbarukan.
"Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk energi terbarukan mulai dari Geothermal, Angin hingga Surya. Namun bauran energi terbarukan saat ini belum mencapai 15 persen dari bauran energi nasional. Ini yang harus ditingkatkan agar penggunaan energi terbarukan semakin besar ke depannya," jelas Eddy.
Kegiatan MPR RI Goes to Campus ini diharapkan menjadi ruang dialog yang konstruktif untuk memperkuat komitmen bersama, merumuskan langkah-langkah konkret, serta mempercepat implementasi transisi energi di Indonesia.









