Jenis Masker yang Dilarang dan Disarankan CDC untuk mencegah COVID-19
Dalam pedoman teranyarnya, CDC menuliskan beberapa jenis masker yang dilarang dan disarankan untuk mencegah penularan virus corona.
Ilustrasi: iStockphoto/Svetlana-Cherruty
JAKARTA – Center for Disease and Prevention Control (CDC) Amerika Serikat mengeluarkan pedoman anyar mengenai penggunaan masker di tengah pandemi. Ada beberapa jenis masker yang disarankan dan dilarang digunakan oleh CDC.
Memakai masker menjadi salah satu protokol kesehatan yang wajib dilakukan di tengah pandemi Covid-19. Masker melindungi diri dan orang lain di sekitar dari paparan virus corona.
"Ada banyak bukti yang memperlihatkan kerja masker dalam menurunkan risiko penularan bagi semua orang," ujar peneliti kesehatan lingkungan, Joseph Gardner Allen, melansir CNN.
Anda disarankan untuk menggunakan masker minimal dua atau tiga lapis. Jauhi masker buff yang ditemukan tidak efektif melindungi diri dari paparan virus.
"Selain level filtrasi, kita juga harus memperhatikan ukuran masker, apakah sudah pas untuk melindungi bagian hidung hingga dagu, dan memastikan kita bisa bernapas dengan baik," jelas Allen.
Dalam panduan teranyarnya, CDC mengeluarkan beberapa jenis masker yang dilarang atau sebaiknya tak digunakan, seperti berikut.
Masker N95
CDC meminta masyarakat tidak menggunakan masker N95 untuk keperluan pribadi. Meski dianggap sebagai paling efektif, namun masker ini dinilai sebagai perkakas penting yang harus selalu tersedia untuk tenaga kesehatan.
Selain itu, pemakaian masker N95 juga harus dilakukan sesuai dengan kontur wajah. Masyarakat umum dinilai tak memiliki keahlian tersebut.
Masker berkatup
Anda juga disarankan untuk berhati-hati dengan masker yang mirip dengan N95 yang banyak dijual di pasaran. Masker ini umumnya hadir dengan katup yang mempermudah pernapasan. Namun, masker ini tak bisa sepenuhnya melindungi Anda dari penularan virus.
"Mereka [masker berkatup] memang terasa lebih nyaman dipakai. Tapi, Anda tidak melindungi orang-orang di sekitar Anda," ujar ahli penyakit menular, Marybeth Sexton. Katup pada masker membuat aliran udara bisa dengan mudah keluar dan masuk.
"Kami sangat tidak menyarankan masyarakat menggunakan masker berkatup," tegas Sexton.
Selain melarang penggunaan beberapa jenis masker, CDC juga memberikan panduan mengenai jenis masker yang direkomendasikan, seperti berikut.
Masker kain katun
Panduan terbaru CDC menuliskan, masker kain dengan tingkat kerapatan yang tinggi menjadi pilihan yang sangat baik. Gunakan masker berbahan 100 persen katun.
Lakukan uji cahaya untuk memeriksa kerapatan kain. Jika Anda dapat dengan mudah melihat garis serat kain saat Anda mengangkat masker ke arah datangnya cahaya, kemungkinan masker tidak efektif.
CDC mencatat, beberapa lapis kain-dua atau tiga-dengan tingkat kerapatan yang tinggi telah menunjukkan kinerja yang unggul dibandingkan dengan satu lapis kain. Dalam beberapa kasus, masker ini menyaring hampir 50 persen partikel halus.(asr)