Unpak-Unisza Kembangkan Desa Wisata Cerdas Berbasis Green Economy
"Melangkah bersama menuju desa masa depan yang ramah lingkungan dan cerdas teknologi."
"Melangkah bersama menuju desa masa depan yang ramah lingkungan dan cerdas teknologi."

UNPAK — Universitas Pakuan (Unpak) menggandeng Universiti Sultan Zainal Abidin (Unisza) Malaysia menginisiasi pembangunan Desa Wisata berbasis Green Economy dan Desa Cerdas di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kolaborasi lintas negara ini diwujudkan dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) yang digelar oleh Program Studi S2 Ilmu Komputer Sekolah Pascasarjana (SPs) Unpak bersama Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) serta Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
FGD tersebut dihadiri oleh para pemangku kepentingan dari unsur pentahelix: akademisi, pelaku bisnis, masyarakat, pemerintah daerah, dan media. Kehadiran berbagai elemen masyarakat seperti tokoh adat, pelaku UMKM, pemuda, ibu-ibu, hingga pengrajin batik lokal mencerminkan antusiasme yang tinggi terhadap inisiatif ini.
Program ini diprakarsai oleh dua dosen Unpak, Dr. Eneng Tita Tosida, S.Tp, M.S.i, M.Kom dan Fredi Andria, sebagai bentuk implementasi riset berkelanjutan lintas disiplin.
"Kami tidak hanya fokus pada pemberdayaan masyarakat, tapi juga teknologi ramah lingkungan," ujar Eneng dalam keterangannya, Sabtu (14/6/2025).
Ia menjelaskan bahwa Ilmu Komputer SPs Unpak bersama Kimia FMIPA telah membangun instalasi pengolah air limbah batik berbasis teknologi elektrokoagulasi yang terintegrasi dengan Internet of Things (IoT).
Dari sisi manajemen dan tata kelola, Fredi menambahkan pentingnya kolaborasi dengan ahli dari FEB. "Peran FEB dalam program ini adalah merancang strategi pengelolaan dan pengawasan yang berkelanjutan, agar desa wisata ini bisa berkembang secara ekonomi tanpa meninggalkan aspek lingkungan dan sosial," katanya.
Camat Kemang, Imam Mahmudi, yang hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan dukungan penuhnya. Ia mengungkapkan bahwa sejak 2021, Kecamatan Kemang telah mengembangkan kampung batik di tiga desa: Desa Tegal, Parakan Jaya, dan Kelurahan Atang Senjaya, yang masing-masing memiliki motif khas.
"Desa wisata batik dapat menjadi ikon utama Kecamatan Kemang. Apalagi jika proses produksinya ramah lingkungan dan terintegrasi teknologi, tentu ini menjadi nilai tambah yang luar biasa," ujar Imam.
Ia juga menyoroti potensi kuat Kecamatan Kemang dari sisi kearifan lokal, dukungan masyarakat, serta kolaborasi yang telah berjalan sejak 2021 melalui Program Desa Mitra Unggulan Berbasis MBKM dari Unpak.
Imam mengapresiasi kolaborasi Universitas Pakuan (Unpak) dengan Unisza Malaysia yang telah masuk dalam skema Matching Grant tahun 2024-2025. Proyek bersama ini melibatkan pengembangan produk inovatif berbasis AI, Big Data, dan IoT untuk mempercepat transformasi desa-desa di Kemang menjadi desa wisata berwawasan lingkungan dan teknologi.
*Sumber: sindonews.com
UNPAK — Universitas Pakuan (Unpak) menggandeng Universiti Sultan Zainal Abidin (Unisza) Malaysia menginisiasi pembangunan Desa Wisata berbasis Green Economy dan Desa Cerdas di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kolaborasi lintas negara ini diwujudkan dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) yang digelar oleh Program Studi S2 Ilmu Komputer Sekolah Pascasarjana (SPs) Unpak bersama Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) serta Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
FGD tersebut dihadiri oleh para pemangku kepentingan dari unsur pentahelix: akademisi, pelaku bisnis, masyarakat, pemerintah daerah, dan media. Kehadiran berbagai elemen masyarakat seperti tokoh adat, pelaku UMKM, pemuda, ibu-ibu, hingga pengrajin batik lokal mencerminkan antusiasme yang tinggi terhadap inisiatif ini.
Program ini diprakarsai oleh dua dosen Unpak, Dr. Eneng Tita Tosida, S.Tp, M.S.i, M.Kom dan Fredi Andria, sebagai bentuk implementasi riset berkelanjutan lintas disiplin.
"Kami tidak hanya fokus pada pemberdayaan masyarakat, tapi juga teknologi ramah lingkungan," ujar Eneng dalam keterangannya, Sabtu (14/6/2025).
Ia menjelaskan bahwa Ilmu Komputer SPs Unpak bersama Kimia FMIPA telah membangun instalasi pengolah air limbah batik berbasis teknologi elektrokoagulasi yang terintegrasi dengan Internet of Things (IoT).
Dari sisi manajemen dan tata kelola, Fredi menambahkan pentingnya kolaborasi dengan ahli dari FEB. "Peran FEB dalam program ini adalah merancang strategi pengelolaan dan pengawasan yang berkelanjutan, agar desa wisata ini bisa berkembang secara ekonomi tanpa meninggalkan aspek lingkungan dan sosial," katanya.
Camat Kemang, Imam Mahmudi, yang hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan dukungan penuhnya. Ia mengungkapkan bahwa sejak 2021, Kecamatan Kemang telah mengembangkan kampung batik di tiga desa: Desa Tegal, Parakan Jaya, dan Kelurahan Atang Senjaya, yang masing-masing memiliki motif khas.
"Desa wisata batik dapat menjadi ikon utama Kecamatan Kemang. Apalagi jika proses produksinya ramah lingkungan dan terintegrasi teknologi, tentu ini menjadi nilai tambah yang luar biasa," ujar Imam.
Ia juga menyoroti potensi kuat Kecamatan Kemang dari sisi kearifan lokal, dukungan masyarakat, serta kolaborasi yang telah berjalan sejak 2021 melalui Program Desa Mitra Unggulan Berbasis MBKM dari Unpak.
Imam mengapresiasi kolaborasi Universitas Pakuan (Unpak) dengan Unisza Malaysia yang telah masuk dalam skema Matching Grant tahun 2024-2025. Proyek bersama ini melibatkan pengembangan produk inovatif berbasis AI, Big Data, dan IoT untuk mempercepat transformasi desa-desa di Kemang menjadi desa wisata berwawasan lingkungan dan teknologi.
*Sumber: sindonews.com
UNPAK — Universitas Pakuan (Unpak) menggandeng Universiti Sultan Zainal Abidin (Unisza) Malaysia menginisiasi pembangunan Desa Wisata berbasis Green Economy dan Desa Cerdas di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Kolaborasi lintas negara ini diwujudkan dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) yang digelar oleh Program Studi S2 Ilmu Komputer Sekolah Pascasarjana (SPs) Unpak bersama Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) serta Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
FGD tersebut dihadiri oleh para pemangku kepentingan dari unsur pentahelix: akademisi, pelaku bisnis, masyarakat, pemerintah daerah, dan media. Kehadiran berbagai elemen masyarakat seperti tokoh adat, pelaku UMKM, pemuda, ibu-ibu, hingga pengrajin batik lokal mencerminkan antusiasme yang tinggi terhadap inisiatif ini.
Program ini diprakarsai oleh dua dosen Unpak, Dr. Eneng Tita Tosida, S.Tp, M.S.i, M.Kom dan Fredi Andria, sebagai bentuk implementasi riset berkelanjutan lintas disiplin.
"Kami tidak hanya fokus pada pemberdayaan masyarakat, tapi juga teknologi ramah lingkungan," ujar Eneng dalam keterangannya, Sabtu (14/6/2025).
Ia menjelaskan bahwa Ilmu Komputer SPs Unpak bersama Kimia FMIPA telah membangun instalasi pengolah air limbah batik berbasis teknologi elektrokoagulasi yang terintegrasi dengan Internet of Things (IoT).
Dari sisi manajemen dan tata kelola, Fredi menambahkan pentingnya kolaborasi dengan ahli dari FEB. "Peran FEB dalam program ini adalah merancang strategi pengelolaan dan pengawasan yang berkelanjutan, agar desa wisata ini bisa berkembang secara ekonomi tanpa meninggalkan aspek lingkungan dan sosial," katanya.
Camat Kemang, Imam Mahmudi, yang hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan dukungan penuhnya. Ia mengungkapkan bahwa sejak 2021, Kecamatan Kemang telah mengembangkan kampung batik di tiga desa: Desa Tegal, Parakan Jaya, dan Kelurahan Atang Senjaya, yang masing-masing memiliki motif khas.
"Desa wisata batik dapat menjadi ikon utama Kecamatan Kemang. Apalagi jika proses produksinya ramah lingkungan dan terintegrasi teknologi, tentu ini menjadi nilai tambah yang luar biasa," ujar Imam.
Ia juga menyoroti potensi kuat Kecamatan Kemang dari sisi kearifan lokal, dukungan masyarakat, serta kolaborasi yang telah berjalan sejak 2021 melalui Program Desa Mitra Unggulan Berbasis MBKM dari Unpak.
Imam mengapresiasi kolaborasi Universitas Pakuan (Unpak) dengan Unisza Malaysia yang telah masuk dalam skema Matching Grant tahun 2024-2025. Proyek bersama ini melibatkan pengembangan produk inovatif berbasis AI, Big Data, dan IoT untuk mempercepat transformasi desa-desa di Kemang menjadi desa wisata berwawasan lingkungan dan teknologi.
*Sumber: sindonews.com