Menuju Asian Reference University, Unpak Lakukan Benchmarking ke KBRI Beijing
"Benchmarking ke KBRI Beijing menjadi langkah strategis Unpak dalam membangun jejaring internasional."
"Benchmarking ke KBRI Beijing menjadi langkah strategis Unpak dalam membangun jejaring internasional."




UNPAK ― Universitas Pakuan (Unpak) terus memperkuat agenda internasionalisasi akademik sebagai langkah strategis mewujudkan visinya menjadi Asian Reference University pada tahun 2037 yang unggul, mandiri, dan berkarakter, berlandaskan nilai Silih Asih, Silih Asah, dan Silih Asuh.
Wakil Rektor I Bidang Akademik Unpak, Prof. Eri Sarimanah, terus mendorong pengembangan berbagai program akademik bertaraf global. Salah satu langkah konkretnya adalah kegiatan benchmarkingUnpak ke KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) Beijing, Tiongkok.
Dalam kunjungan tersebut, Wakil Rektor didampingi Kepala Biro Akademik Dr. Atti Herawati, M.Pd., dan Kepala Bagian Akademik Boldson Herdianto Situmorang, S.Kom., MMSI.. Pada kesempatan itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Beijing, Yudil Chatim menyambut baik kedatangan wakil rektor Unpak beserta jajaran.
Sebab, pertemuan ini menjadi momentum penting untuk menjajaki peluang kerja sama akademik sekaligus memperkuat jaringan pendidikan di level internasional.
Yudil Chatim menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah Unpak memperluas kolaborasi global, terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi Indonesia agar mampu bersaing di tingkat internasional.
Baca juga:
Membangun Keterampilan Visual mahasiswa Guimaras State University
Program internasionalisasi yang diinisiasi Unpak juga sejalan dengan penerapan kerangka ABG-CM (Academics, Business, Government, Community, dan Media). Model ini menekankan pentingnya kolaborasi multipihak sebagai kunci keberhasilan pengembangan pendidikan.
“Akademik harus bekerja sama dengan bisnis, harus dicover oleh government, harus bermanfaat bagi komunitas, dan disiarkan oleh media. Kita berharap Jawa Barat atau Bogor membutuhkan apa, Unpak yang menyiapkan,” ujar Yudil Chatim.
Melalui kerangka ABG-CM, sinergi antara perguruan tinggi, industri, pemerintah, komunitas, dan media dapat membuka peluang nyata bagi mahasiswa, seperti pertukaran internasional, program magang global, riset kolaboratif, hingga penguatan link and match antara pendidikan dan industri.
Kegiatan benchmarking ke KBRI Beijing ini menjadi langkah strategis Unpak dalam membangun jejaring internasional guna menghasilkan program konkret bagi pengembangan akademik dan peningkatan daya saing global.
Menurut Prof. Eri Sarimanah, agenda ini sangat inspiratif bagi dunia pendidikan maupun industri, terutama jika Unpak dapat berkolaborasi dengan KBRI Beijing yang jaringan industrinya di China sangat banyak untuk mengimplementasikan konsep ABG-CM.
“Sehingga akan terus memacu lahirnya inovasi-inovasi baru yang berdampak,” ujar Prof. Eri.
Dengan penjajakan kerja sama ini, Unpak berkomitmen untuk hadir sebagai institusi pendidikan tinggi yang adaptif, kompetitif, dan berorientasi global. Melalui dukungan KBRI Beijing, Unpak semakin mantap menuju visinya sebagai universitas rujukan Asia.
“Terima kasih atas penerimaan yang luar biasa, hangat, penuh keakraban, serta bantuan untuk mewujudkan implementasi kerja sama,” tambah Prof. Eri.
UNPAK ― Universitas Pakuan (Unpak) terus memperkuat agenda internasionalisasi akademik sebagai langkah strategis mewujudkan visinya menjadi Asian Reference University pada tahun 2037 yang unggul, mandiri, dan berkarakter, berlandaskan nilai Silih Asih, Silih Asah, dan Silih Asuh.
Wakil Rektor I Bidang Akademik Unpak, Prof. Eri Sarimanah, terus mendorong pengembangan berbagai program akademik bertaraf global. Salah satu langkah konkretnya adalah kegiatan benchmarkingUnpak ke KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) Beijing, Tiongkok.
Dalam kunjungan tersebut, Wakil Rektor didampingi Kepala Biro Akademik Dr. Atti Herawati, M.Pd., dan Kepala Bagian Akademik Boldson Herdianto Situmorang, S.Kom., MMSI.. Pada kesempatan itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Beijing, Yudil Chatim menyambut baik kedatangan wakil rektor Unpak beserta jajaran.
Sebab, pertemuan ini menjadi momentum penting untuk menjajaki peluang kerja sama akademik sekaligus memperkuat jaringan pendidikan di level internasional.
Yudil Chatim menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah Unpak memperluas kolaborasi global, terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi Indonesia agar mampu bersaing di tingkat internasional.
Baca juga:
Membangun Keterampilan Visual mahasiswa Guimaras State University
Program internasionalisasi yang diinisiasi Unpak juga sejalan dengan penerapan kerangka ABG-CM (Academics, Business, Government, Community, dan Media). Model ini menekankan pentingnya kolaborasi multipihak sebagai kunci keberhasilan pengembangan pendidikan.
“Akademik harus bekerja sama dengan bisnis, harus dicover oleh government, harus bermanfaat bagi komunitas, dan disiarkan oleh media. Kita berharap Jawa Barat atau Bogor membutuhkan apa, Unpak yang menyiapkan,” ujar Yudil Chatim.
Melalui kerangka ABG-CM, sinergi antara perguruan tinggi, industri, pemerintah, komunitas, dan media dapat membuka peluang nyata bagi mahasiswa, seperti pertukaran internasional, program magang global, riset kolaboratif, hingga penguatan link and match antara pendidikan dan industri.
Kegiatan benchmarking ke KBRI Beijing ini menjadi langkah strategis Unpak dalam membangun jejaring internasional guna menghasilkan program konkret bagi pengembangan akademik dan peningkatan daya saing global.
Menurut Prof. Eri Sarimanah, agenda ini sangat inspiratif bagi dunia pendidikan maupun industri, terutama jika Unpak dapat berkolaborasi dengan KBRI Beijing yang jaringan industrinya di China sangat banyak untuk mengimplementasikan konsep ABG-CM.
“Sehingga akan terus memacu lahirnya inovasi-inovasi baru yang berdampak,” ujar Prof. Eri.
Dengan penjajakan kerja sama ini, Unpak berkomitmen untuk hadir sebagai institusi pendidikan tinggi yang adaptif, kompetitif, dan berorientasi global. Melalui dukungan KBRI Beijing, Unpak semakin mantap menuju visinya sebagai universitas rujukan Asia.
“Terima kasih atas penerimaan yang luar biasa, hangat, penuh keakraban, serta bantuan untuk mewujudkan implementasi kerja sama,” tambah Prof. Eri.
UNPAK ― Universitas Pakuan (Unpak) terus memperkuat agenda internasionalisasi akademik sebagai langkah strategis mewujudkan visinya menjadi Asian Reference University pada tahun 2037 yang unggul, mandiri, dan berkarakter, berlandaskan nilai Silih Asih, Silih Asah, dan Silih Asuh.
Wakil Rektor I Bidang Akademik Unpak, Prof. Eri Sarimanah, terus mendorong pengembangan berbagai program akademik bertaraf global. Salah satu langkah konkretnya adalah kegiatan benchmarkingUnpak ke KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) Beijing, Tiongkok.
Dalam kunjungan tersebut, Wakil Rektor didampingi Kepala Biro Akademik Dr. Atti Herawati, M.Pd., dan Kepala Bagian Akademik Boldson Herdianto Situmorang, S.Kom., MMSI.. Pada kesempatan itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Beijing, Yudil Chatim menyambut baik kedatangan wakil rektor Unpak beserta jajaran.
Sebab, pertemuan ini menjadi momentum penting untuk menjajaki peluang kerja sama akademik sekaligus memperkuat jaringan pendidikan di level internasional.
Yudil Chatim menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah Unpak memperluas kolaborasi global, terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi Indonesia agar mampu bersaing di tingkat internasional.
Baca juga:
Membangun Keterampilan Visual mahasiswa Guimaras State University
Program internasionalisasi yang diinisiasi Unpak juga sejalan dengan penerapan kerangka ABG-CM (Academics, Business, Government, Community, dan Media). Model ini menekankan pentingnya kolaborasi multipihak sebagai kunci keberhasilan pengembangan pendidikan.
“Akademik harus bekerja sama dengan bisnis, harus dicover oleh government, harus bermanfaat bagi komunitas, dan disiarkan oleh media. Kita berharap Jawa Barat atau Bogor membutuhkan apa, Unpak yang menyiapkan,” ujar Yudil Chatim.
Melalui kerangka ABG-CM, sinergi antara perguruan tinggi, industri, pemerintah, komunitas, dan media dapat membuka peluang nyata bagi mahasiswa, seperti pertukaran internasional, program magang global, riset kolaboratif, hingga penguatan link and match antara pendidikan dan industri.
Kegiatan benchmarking ke KBRI Beijing ini menjadi langkah strategis Unpak dalam membangun jejaring internasional guna menghasilkan program konkret bagi pengembangan akademik dan peningkatan daya saing global.
Menurut Prof. Eri Sarimanah, agenda ini sangat inspiratif bagi dunia pendidikan maupun industri, terutama jika Unpak dapat berkolaborasi dengan KBRI Beijing yang jaringan industrinya di China sangat banyak untuk mengimplementasikan konsep ABG-CM.
“Sehingga akan terus memacu lahirnya inovasi-inovasi baru yang berdampak,” ujar Prof. Eri.
Dengan penjajakan kerja sama ini, Unpak berkomitmen untuk hadir sebagai institusi pendidikan tinggi yang adaptif, kompetitif, dan berorientasi global. Melalui dukungan KBRI Beijing, Unpak semakin mantap menuju visinya sebagai universitas rujukan Asia.
“Terima kasih atas penerimaan yang luar biasa, hangat, penuh keakraban, serta bantuan untuk mewujudkan implementasi kerja sama,” tambah Prof. Eri.









