Instagram Small Facebook Small Youtube Small Whatsapp Small
Unpak Link | SIMAK | E-Learning | ePrints | Arsip Berita | Rubrik
IdEn

    BerandaLogo Indo ORI HpLogo Indo ORI Hp

    • Beranda
    • Profil
      • Tentang Kami
        • Sejarah
        • Visi dan Misi
        • Unsur Pimpinan
        • Struktur Organisasi
        • Ciri Dasar Kehidupan
        • Akreditasi Institusi
        • Data LED Akreditasi
      • Lembaga
        • BAAK
        • LPM
        • LPPM
        • PUTIK
        • Unpak Press
        • Humas & Promosi
        • International Office
      • Identitas
        • Logo Unpak
        • Wangsit Siliwangi
        • Mars Universitas Pakuan
        • Hymne Universitas Pakuan
    • Program Studi
      • Sekolah Vokasi
      • Sarjana (Strata-S1)
      • Sekolah Pascasarjana
      • Program Profesi
        • Pendidikan Profesi Guru
        • Pendidikan Profesi Apoteker
      • Akreditasi Program Studi
      • Arsip Akreditasi Unpak
    • Fakultas
      • Fakultas Hukum
      • Fakultas Ekonomi & Bisnis
      • FKIP
      • FISIB
      • Fakultas Teknik
      • FMIPA
      • Sekolah Pascasarjana
      • Sekolah Vokasi
    • Perkuliahan
      • Pengumuman
        • Lulus Seleksi PMB
        • Kalender & Jadwal SIMAK
        • Her-Registrasi Perkuliahan
        • Perbaikan Identitas SIMAK
        • Panduan Buku Akademik
        • Form Kegiatan Tri Dharma
      • Kemahasiswaan
        • UKM Unpak
        • Prestasi Akademik
        • Prestasi Non-Akademik
        • Kegiatan Mahasiswa
        • Karya Ilmiah Mahasiswa
        • Internasionalisasi Pendidikan
    • Pendaftaran
      • Informasi Pendaftaran
      • Pedoman PMB Unpak
      • Jalur Pindahan
      • Jalur Beasiswa KIP-K
      • Program Akademik RPL
    • Layanan
      • Event
      • Partner
      • Beasiswa
      • Brosur PMB
      • Rubrik Unpak
      • BSI Hasanah Card
      • Panduan Pembayaran
      • Repository Unpak
      • Usulan Kerjasama
      • Pangkalan Data Unpak
    • Alumni
      • Kuesioner Online
      • Feedback Pengguna
    16 Okt,2020
    Berita
    16 Oktober 2020

    Ditjen Dikti - Peluncuran Konsorsium Riset Artificial Intelligence

    Dikti Riset Artificial Intelligence

    JAKARTA – Era revolusi industri 4.0 memberikan dampak yang cukup besar seperti banyaknya pekerjaan yang akan mulai hilang. Hal tersebut terjadi karena munculnya Artificial Intelligence (kecerdasan buatan), sebagai main driver industri, yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan lahirnya kompetensi baru.

    Berkaitan dengan hal tersebut, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) meluncurkan Konsorsium Riset Artificial Intelligence untuk menyiapkan ribuan talenta Artificial Intelligence yang dibutuhkan oleh pembangunan bangsa dan negara.

    Konsorsium tersebut merupakan salah satu usaha dalam membangun daya saing bangsa berbasis artificial intelligence, baik dibidang pangan, kesehatan, keamanan, manufaktur, transportasi, dsb.

    “Menurut rekan-rekan dari dunia perindustrian, dibutuhkan sekitar 250 ribu talenta di bidang artificial intelligence ini dalam 5 tahun kedepan.

    Hal tersebut dapat dipenuhi dengan cara bergandengan tangan dan bergotong royong antara dunia pendidikan, dunia penelitian, dan dunia perindustrian,” ucap Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI, Nizam, sebagai Keynote Speaker pada Seminar Peluncuran Konsorsium Riset Artificial Intelligence yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (14/10).

    Nizam menyampaikan bahwa setiap revolusi industri selalu ditandai dengan hilangnya kompetensi lama. Hal ini dapat dilihat pada revolusi industri pertama dimana tenaga kasar manusia tergantikan oleh mesin uap dan mesin pintal; pada revolusi industri kedua ditandai dengan elektrifikasi; dan pada revolusi industri ketiga ditandai dengan otomasi.

    Perubahan tersebut memberikan dampak pada hilangnya berbagai pekerjaan, tetapi bersamaan dengan itu juga lahir jutaan pekerjaan yang levelnya lebih tinggi.

    Perbedaan signifikan yang terjadi pada teknologi pada akhir abad ke-20 dengan teknologi yang ada sekarang adalah melakukan pendekatan dengan sistem logic biasa dan dimasukkan kedalam mesin sehingga mesin tersebut menganalisa dengan pola pikir linear mesin.

    Sedangkan, saat ini sudah menggunakan pendekatan dengan neural networks, deep learning, artificial intelligence sehingga mesin yang muncul akan lebih canggih.

    “Salah satu contoh pemanfaatan artificial intelligence pada dunia kesehatan yaitu untuk mendiagnosis penyakit. Artificial intelligence mampu mendiagnosis berbagai penyakit secara cepat, dibandingkan dengan dokter spesialis yang mungkin sudah berpengalaman selama 10 atau 20 tahun,” ucapnya.

    Nantinya, kata Nizam, pengembangan Artificial Intelligence lebih baik dilakukan dengan pendekatan bottom up karena akan jauh lebih sustainable, dibandingkan dengan pendekatan top down. Hal tersebut sesuai dengan agenda nasional yang besar maka dibutuhkan resource yang besar agar transformasi tersebut terjadi.

    “Kolaborasi dengan berbagai mitra strategis yang berjalan dengan baik seperti dengan Nvidia, Google, Amazon Web Service, Huawei. Jika semua pihak saling bergandengan tangan maka talenta digital dapat terwujud,” pungkasnya.

    Pada kesempatan yang sama, Hammam Riza selaku Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengucapkan terima kasih atas inisiasi dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi sehingga Peluncuran Konsorsium Riset Artificial Intelligence untuk Indonesia maju 2020-2045 dapat terealisasi.

    Ia menjelaskan bahwa Artificial Intelligence masuk dalam strategi nasional yang langsung diberikan mandat oleh Presiden Joko Widodo. Strategi Nasional akan berfokus pada kesehatan, reformasi birokrasi, pendidikan dan riset, ketahanan pangan, dan mobilisasi/smart city.

    Towards Indonesia Vision 2045 akan mewujudkan kecerdasan Artificial Intelligence yang berlandaskan pancasila, menyiapkan talenta kecerdasan artificial yang berdaya saing dan berkarakter, mewujudkan ekosistem data dan infastruktur yang mendukung kontribusi kecerdasan Artificial Intelligence untuk kepentingan negara, dan menumbuhkembangkan ekosistem kolaborasi riset dan inovasi kecerdasan Artificial Intelligence guna mengakselerasi reformasi birokrasi serta industri nasional yang unggul.

    “Indonesia akan menghadapi bonus demografi, oleh karena itu kesempatan ini kita manfaatkan dengan menyiapkan sumber daya manusia talenta Artificial Intelligence yang berdaya saing dan berkarakter dalam menghasilkan inovasi yang unggul,” ucapnya.

    Senior Director & Chief Solution Architect Solution Head of Nvidia Technology Center (NVAITC) Simon See, menyampaikan bahwa kini Artificial Intelligence berperan penting untuk Indonesia melangkah maju.

    Simon menilai Indonesia dapat menjawab tantangan Artificial Intelligence dan bersaing dengan negara-negara lain yang telah lebih dulu unggul dalam bidang Artificial Intelligence.

    Menurutnya, terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan Artificial Intelligence, yaitu big data, human talents, dan competitional infrastructure dimana ketiga hal ini dapat menyongsong kemajuan Artificial Intelligence di Indonesia.

    “Seperti yang diketahui saat ini, kecerdasan buatan terdiri dari data-data yang memungkinkan kita untuk mengakses ketika satu sama lain berkontribusi, baik itu foto, panggilan telepon, data kesehatan medis, banyak data besar yang dikumpulkan. Dan saya yakin Indonesia sudah mengumpulkan banyak hal ini juga.

    Hal kedua adalah bakat manusia, untuk mengembangkan semua kecerdasan buatan ini, meningkatkannya, membuat aplikasi baru, dan bakat baru. Hal ketiga adalah infrastruktur kompetisi,” ucapnya.

    Di era pandemi Covid-19, Artificial Intelligence sendiri telah mengalami perkembangan yang pesat seiring dengan kebutuhan komunikasi secara virtual yang kian meningkat.

    Lebih lanjut Simon menjelaskan bahwa keberadaan Artificial Intelligence saat ini juga sudah memasuki ranah yang lebih detail dalam mengontrol manusia, misalnya dalam melakukan monitoring kebiasaan saat bekerja dari rumah.

    Dalam pemaparannya, Simon menunjukkan bahwa prediksi pada 2025, pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan berbasis aplikasi atau Artificial Intelligence bisa mencapai sebesar 31.236.92 juta USD. Namun, pandemi ini menunjukkan hasil yang melampaui prediksi tersebut.

    Simon juga menegaskan pesatnya perkembangan Artificial Intelligence kian ditunjukkan dari berkembangnya ketertarikan pada acara atau seminar-seminar yang bertemakan Artificial Intelligence.

     Ia melihat Indonesia pun telah menunjukkan keseriusan dalam mengembangkan Artificial Intelligence dengan meluncurkan Artificial Intelligence Nation Initiative.

    Menurutnya, hal ini dapat digunakan juga untuk memulihkan perekonomian Indonesia melalui pengembangan Artificial Intelligence.

    (YH/DZI/FH/DH/NH/MFS/VAL/YJ/ITR)

    Humas Ditjen Dikti
    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

    Unduh file

    Sumber: https://dikti.kemdikbud.go.id

    Share Media :

    • Sebelumnya
    • Berikutnya
    • Pusat Bantuan
    • Admin Unpak Online

    Admin Unpak

    Admin Unpak

    Hi, selamat datang

    Admin siap membantu anda secara online.

    Silakan ketik aja di kolom komen, ya! 😊


    ⏰ Waktu Layanan:

    • Hari: Senin - Sabtu
    • Pukul: 08:00 - 15:00 WIB

    .

    00:00
    © 2025 Universitas Pakuan
    Upk22
    Icon Slider2
    PMB ONLINE
    Pendaftaran
    Jadwal PMB
    Biaya Pendidikan
    Pedoman Mahasiswa Baru
    Informasi Pendaftaran
    BSI Hasanah Card
    Panduan Pembayaran
    Jalur Beasiswa KIP-K
    Program Akademik RPL
    Lulus Seleksi PMB Unpak
    Icon Slider1
    KEMAHASISWAAN
    UKM Unpak
    Event Mahasiswa
    Prestasi Akademik
    Prestasi Non Akademik
    Panduan Buku Akademik
    Perbaikan Identitas SIMAK
    Her-Registrasi Perkuliahan
    Kalender Akademik & SIMAK
    Kebijakan Kegiatan Akademik
    Internasionalisasi Pendidikan
    Icon Slider4
    INFORMASI
    Usulan Kerjasama
    Panduan Cek Nilai
    Perpustakaan Pusat
    Panduan KRS Online
    Lowongan Pekerjaan
    Arsip Akreditasi Unpak
    Akreditasi Program Studi
    Icon Slider3
    ARTIKEL
    Rilis Berita
    Beasiswa Unpak
    Karya Ilmiah Dosen
    Karya Ilmiah Mahasiswa
    Icon Slider5
    SOSIAL MEDIA
    Official Unpak TV
    Official Unpak Story
    Official Instagram Unpak
    Upk22
    Beranda
    Profil
    Tentang Kami
    Sejarah
    Visi dan Misi
    Unsur Pimpinan
    Struktur Organisasi
    Ciri Dasar Kehidupan
    Akreditasi Institusi
    Data LED Akreditasi
    Lembaga
    BAAK
    LPM
    LPPM
    PUTIK
    Unpak Press
    Humas & Promosi
    International Office
    Identitas
    Logo Unpak
    Wangsit Siliwangi
    Mars Universitas Pakuan
    Hymne Universitas Pakuan
    Program Studi
    Sekolah Vokasi
    Sarjana (Strata-S1)
    Sekolah Pascasarjana
    Program Profesi
    Pendidikan Profesi Guru
    Pendidikan Profesi Apoteker
    Akreditasi Program Studi
    Arsip Akreditasi Unpak
    Fakultas
    Fakultas Hukum
    Fakultas Ekonomi & Bisnis
    FKIP
    FISIB
    Fakultas Teknik
    FMIPA
    Sekolah Pascasarjana
    Sekolah Vokasi
    Perkuliahan
    Pengumuman
    Lulus Seleksi PMB
    Kalender & Jadwal SIMAK
    Her-Registrasi Perkuliahan
    Perbaikan Identitas SIMAK
    Panduan Buku Akademik
    Form Kegiatan Tri Dharma
    Kemahasiswaan
    UKM Unpak
    Prestasi Akademik
    Prestasi Non-Akademik
    Kegiatan Mahasiswa
    Karya Ilmiah Mahasiswa
    Internasionalisasi Pendidikan
    Pendaftaran
    Informasi Pendaftaran
    Pedoman PMB Unpak
    Jalur Pindahan
    Jalur Beasiswa KIP-K
    Program Akademik RPL
    Layanan
    Event
    Partner
    Beasiswa
    Brosur PMB
    Rubrik Unpak
    BSI Hasanah Card
    Panduan Pembayaran
    Repository Unpak
    Usulan Kerjasama
    Pangkalan Data Unpak
    Alumni
    Kuesioner Online
    Feedback Pengguna