iden

COVID-19

Darurat Corona Virus Disease

Isolasi Mandiri COVID-19 Kini Wajib Punya Oximeter, Begini Cara Kerjanya

Cara kerja pulse oximeter yang diwajibkan WHO untuk isolasi mandiri COVID-19. (Foto: Getty Images/iStockphoto/mkToy)

JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kini mewajibkan penggunaan oksimeter bagi pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri. Menurut WHO, hal ini semata-mata untuk meyakini apakah kondisi pasien memang cukup dirawat di rumah atau perlu perawatan ke RS.

Beberapa waktu lalu, dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, dr Adria Rusli, SpP(K), menyebut cara menggunakan pulse oximeter atau oksimeter cukup sederhana.

"Itu ya bisa mengukur kadar oksigen di jaringan, dia sangat sederhana, kita taruh di ujung telunjuk jari kita. Dia mensensor kadar oksigen di dalam jaringan kita, di jari itu, nah itu memang bisa sebagai alat pendeteksi dini lah (happy hypoxia)," kata dr Adria Rusli saat dihubungi detikcom.

"Sangat simpel kok, itu tinggal tempel di jari tunggu beberapa menit, keluar angkanya, saturasi oksigennya," lanjutnya.

Cara membaca hasil penggunaan oksimeter

Dikutip dari Mayo Clinic, cara membaca kadar oksigen normal menggunakan oksimeter ada di antara 95 hingga 100 persen. Sementara angka di bawah 90 persen dinilai terlalu rendah.

Beberapa dokter melaporkan, pasien COVID-19 masuk ke RS dengan kadar oksigen di 50 persen atau lebih rendah. Namun, ada catatan saat menggunakan oksimeter seperti berikut.

1. Pewarna kuku

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat menggunakan oksimeter seperti hindari menggunakan pewarna kuku, hal ini dapat mempengaruhi efektivitas kerja pulse oximeter.

Warna dari cat kuku dapat menyerap cahaya yang dipancarkan oleh oksimeter sehingga mengganggu pendeteksian kadar oksigen dalam darah.

2. Pergerakan

Usai oksimeter dipasang di jari, jangan banyak pergerakan. Sebab, hal itu bisa berpengaruh pada akurasi hasil.

Bentuk gelombang dari hasil deteksi akan cenderung tidak menentu dan tidak terdeteksi dengan baik. Sebisa mungkin minimalkan gerakan pada tubuh khususnya jari.

3. Cahaya berlebihan

Cahaya berlebihan saat menggunakan oksimeter bisa membuat hasil menjadi tak akurat. Sebaiknya saat menggunakan pulse oksimeter, tidak terpapar cahaya terang secara langsung, agar dapat bekerja secara baik.

Sumber: health.detik.com

PMB ONLINE

Penerimaan Mahasiswa Baru
Daftar Sekarang

Share Media :

Footer
Hubungi Kami :

Alamat

Jl. Pakuan, Tegallega. Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Jawa Barat 16143

Telepon

Layanan hotline telp dan fax Universitas Pakuan :
+62 251 8312 206
+62 251 8356 927 (Fax)

Email

Saran dan kritik silahkan kirim email :
rektorat@unpak.ac.id

Lokasi

Klik link di bawah lokasi kampus Universitas Pakuan