Workshop Taksidermi & Awetan Kering Serangga untuk Penguatan Pembelajaran
"Unpak giat menguatkan pembelajaran kontekstual demi lulusan yang adaptif dan inspiratif."
"Unpak giat menguatkan pembelajaran kontekstual demi lulusan yang adaptif dan inspiratif."

UNPAK — Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Pakuan menyelenggarakan Workshop Pembuatan Taksidermi dan Awetan Kering Serangga sebagai bagian dari implementasi pembelajaran berbasis keterampilan.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis, 26 Juni 2025 ini diikuti oleh mahasiswa semester 2 dan merupakan pelaksanaan langsung dari dua mata kuliah: Struktur Perkembangan Hewan serta Keanekaragaman dan Klasifikasi Invertebrata.
Workshop ini menghadirkan narasumber dari praktisi konservasi hewan, Hasan Maulana, S.Pd, M.Ling, pengelola Museum Zoologi Kebun Raya Bogor dan alumni Pendidikan Biologi Universitas Pakuan.
Dalam kesempatan ini, beliau memberikan pelatihan langsung kepada mahasiswa tentang teknik taksidermi dan pengawetan serangga kering yang aplikatif dalam bidang pendidikan dan pelestarian biodiversitas.
Pada sesi pertama, mahasiswa mendalami praktik taksidermi, yaitu teknik mengawetkan tubuh hewan agar menyerupai bentuk aslinya. Dosen pengampu mata kuliah Struktur Perkembangan Hewan, Muhammad Taufik Awaludin, M.Pd, membimbing langsung proses preparasi spesimen burung tekukur (Streptopelia chinensis), biawak argus (Varanus panoptes), dan mencit (Mus musculus).
Sesi kedua berfokus pada pembuatan awetan kering serangga dengan spesimen kupu-kupu, belalang, dan jangkrik, dibimbing oleh Dr. Rita Istiana, S.Si, M.Pd, dosen pengampu mata kuliah Keanekaragaman dan Klasifikasi Invertebrata.
Mahasiswa tidak hanya belajar teknik teknis mounting, tetapi juga cara klasifikasi dan penyusunan media edukatif dari spesimen.
Mewujudkan Lulusan Berbasis Capaian Melalui Kurikulum OBE
Kegiatan ini merupakan bagian integral dari implementasi kurikulum berbasis OBE (Outcome-Based Education), yang berorientasi pada pencapaian kompetensi nyata mahasiswa setelah lulus.
Dalam konteks ini, workshop dirancang untuk memastikan mahasiswa tidak hanya memahami materi secara teoritis, namun mampu menunjukkan keterampilan praktis, berpikir kritis, dan kemampuan pedagogis yang sesuai dengan profil lulusan seorang pendidik Biologi.
Workshop ini memperkuat ketercapaian Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) dalam aspek:
1). Keterampilan khusus, yaitu kemampuan mengelola dan menyajikan objek biologi secara edukatif.
2). Keterampilan umum, seperti kerja sama, komunikasi ilmiah, dan pemecahan masalah berbasis konteks lapangan.
3). Sikap profesional, termasuk ketekunan, ketelitian, dan tanggung jawab terhadap keberagaman hayati.
“Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin membentuk calon guru Biologi yang tidak hanya tahu dan paham teori, tetapi juga mampu menghadirkan pengalaman belajar yang konkret dan inspiratif bagi siswa di masa depan,” ujuar Dr. Rita Istiana, M.Pd.
Langkah Nyata Menuju Pendidikan Biologi Kontekstual
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, hasil awetan akan dikembangkan menjadi media pembelajaran biologi yang dapat digunakan di sekolah-sekolah mitra serta dipamerkan dalam kegiatan kampus dan edukasi publik.
Hal ini juga sejalan dengan semangat Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Pakuan untuk menjadikan pembelajaran kontekstual, kreatif, dan berbasis pengalaman sebagai pendekatan utama dalam mencetak lulusan yang adaptif dan relevan dengan kebutuhan pendidikan masa kini.
Kegiatan ini menegaskan komitmen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Pakuan dalam menyelenggarakan pembelajaran berbasis OBE yang bermakna dan berdampak langsung bagi perkembangan profesionalisme calon guru Biologi Indonesia.
UNPAK — Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Pakuan menyelenggarakan Workshop Pembuatan Taksidermi dan Awetan Kering Serangga sebagai bagian dari implementasi pembelajaran berbasis keterampilan.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis, 26 Juni 2025 ini diikuti oleh mahasiswa semester 2 dan merupakan pelaksanaan langsung dari dua mata kuliah: Struktur Perkembangan Hewan serta Keanekaragaman dan Klasifikasi Invertebrata.
Workshop ini menghadirkan narasumber dari praktisi konservasi hewan, Hasan Maulana, S.Pd, M.Ling, pengelola Museum Zoologi Kebun Raya Bogor dan alumni Pendidikan Biologi Universitas Pakuan.
Dalam kesempatan ini, beliau memberikan pelatihan langsung kepada mahasiswa tentang teknik taksidermi dan pengawetan serangga kering yang aplikatif dalam bidang pendidikan dan pelestarian biodiversitas.
Pada sesi pertama, mahasiswa mendalami praktik taksidermi, yaitu teknik mengawetkan tubuh hewan agar menyerupai bentuk aslinya. Dosen pengampu mata kuliah Struktur Perkembangan Hewan, Muhammad Taufik Awaludin, M.Pd, membimbing langsung proses preparasi spesimen burung tekukur (Streptopelia chinensis), biawak argus (Varanus panoptes), dan mencit (Mus musculus).
Sesi kedua berfokus pada pembuatan awetan kering serangga dengan spesimen kupu-kupu, belalang, dan jangkrik, dibimbing oleh Dr. Rita Istiana, S.Si, M.Pd, dosen pengampu mata kuliah Keanekaragaman dan Klasifikasi Invertebrata.
Mahasiswa tidak hanya belajar teknik teknis mounting, tetapi juga cara klasifikasi dan penyusunan media edukatif dari spesimen.
Mewujudkan Lulusan Berbasis Capaian Melalui Kurikulum OBE
Kegiatan ini merupakan bagian integral dari implementasi kurikulum berbasis OBE (Outcome-Based Education), yang berorientasi pada pencapaian kompetensi nyata mahasiswa setelah lulus.
Dalam konteks ini, workshop dirancang untuk memastikan mahasiswa tidak hanya memahami materi secara teoritis, namun mampu menunjukkan keterampilan praktis, berpikir kritis, dan kemampuan pedagogis yang sesuai dengan profil lulusan seorang pendidik Biologi.
Workshop ini memperkuat ketercapaian Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) dalam aspek:
1). Keterampilan khusus, yaitu kemampuan mengelola dan menyajikan objek biologi secara edukatif.
2). Keterampilan umum, seperti kerja sama, komunikasi ilmiah, dan pemecahan masalah berbasis konteks lapangan.
3). Sikap profesional, termasuk ketekunan, ketelitian, dan tanggung jawab terhadap keberagaman hayati.
“Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin membentuk calon guru Biologi yang tidak hanya tahu dan paham teori, tetapi juga mampu menghadirkan pengalaman belajar yang konkret dan inspiratif bagi siswa di masa depan,” ujuar Dr. Rita Istiana, M.Pd.
Langkah Nyata Menuju Pendidikan Biologi Kontekstual
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, hasil awetan akan dikembangkan menjadi media pembelajaran biologi yang dapat digunakan di sekolah-sekolah mitra serta dipamerkan dalam kegiatan kampus dan edukasi publik.
Hal ini juga sejalan dengan semangat Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Pakuan untuk menjadikan pembelajaran kontekstual, kreatif, dan berbasis pengalaman sebagai pendekatan utama dalam mencetak lulusan yang adaptif dan relevan dengan kebutuhan pendidikan masa kini.
Kegiatan ini menegaskan komitmen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Pakuan dalam menyelenggarakan pembelajaran berbasis OBE yang bermakna dan berdampak langsung bagi perkembangan profesionalisme calon guru Biologi Indonesia.
UNPAK — Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Pakuan menyelenggarakan Workshop Pembuatan Taksidermi dan Awetan Kering Serangga sebagai bagian dari implementasi pembelajaran berbasis keterampilan.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis, 26 Juni 2025 ini diikuti oleh mahasiswa semester 2 dan merupakan pelaksanaan langsung dari dua mata kuliah: Struktur Perkembangan Hewan serta Keanekaragaman dan Klasifikasi Invertebrata.
Workshop ini menghadirkan narasumber dari praktisi konservasi hewan, Hasan Maulana, S.Pd, M.Ling, pengelola Museum Zoologi Kebun Raya Bogor dan alumni Pendidikan Biologi Universitas Pakuan.
Dalam kesempatan ini, beliau memberikan pelatihan langsung kepada mahasiswa tentang teknik taksidermi dan pengawetan serangga kering yang aplikatif dalam bidang pendidikan dan pelestarian biodiversitas.
Pada sesi pertama, mahasiswa mendalami praktik taksidermi, yaitu teknik mengawetkan tubuh hewan agar menyerupai bentuk aslinya. Dosen pengampu mata kuliah Struktur Perkembangan Hewan, Muhammad Taufik Awaludin, M.Pd, membimbing langsung proses preparasi spesimen burung tekukur (Streptopelia chinensis), biawak argus (Varanus panoptes), dan mencit (Mus musculus).
Sesi kedua berfokus pada pembuatan awetan kering serangga dengan spesimen kupu-kupu, belalang, dan jangkrik, dibimbing oleh Dr. Rita Istiana, S.Si, M.Pd, dosen pengampu mata kuliah Keanekaragaman dan Klasifikasi Invertebrata.
Mahasiswa tidak hanya belajar teknik teknis mounting, tetapi juga cara klasifikasi dan penyusunan media edukatif dari spesimen.
Mewujudkan Lulusan Berbasis Capaian Melalui Kurikulum OBE
Kegiatan ini merupakan bagian integral dari implementasi kurikulum berbasis OBE (Outcome-Based Education), yang berorientasi pada pencapaian kompetensi nyata mahasiswa setelah lulus.
Dalam konteks ini, workshop dirancang untuk memastikan mahasiswa tidak hanya memahami materi secara teoritis, namun mampu menunjukkan keterampilan praktis, berpikir kritis, dan kemampuan pedagogis yang sesuai dengan profil lulusan seorang pendidik Biologi.
Workshop ini memperkuat ketercapaian Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) dalam aspek:
1). Keterampilan khusus, yaitu kemampuan mengelola dan menyajikan objek biologi secara edukatif.
2). Keterampilan umum, seperti kerja sama, komunikasi ilmiah, dan pemecahan masalah berbasis konteks lapangan.
3). Sikap profesional, termasuk ketekunan, ketelitian, dan tanggung jawab terhadap keberagaman hayati.
“Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin membentuk calon guru Biologi yang tidak hanya tahu dan paham teori, tetapi juga mampu menghadirkan pengalaman belajar yang konkret dan inspiratif bagi siswa di masa depan,” ujuar Dr. Rita Istiana, M.Pd.
Langkah Nyata Menuju Pendidikan Biologi Kontekstual
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, hasil awetan akan dikembangkan menjadi media pembelajaran biologi yang dapat digunakan di sekolah-sekolah mitra serta dipamerkan dalam kegiatan kampus dan edukasi publik.
Hal ini juga sejalan dengan semangat Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Pakuan untuk menjadikan pembelajaran kontekstual, kreatif, dan berbasis pengalaman sebagai pendekatan utama dalam mencetak lulusan yang adaptif dan relevan dengan kebutuhan pendidikan masa kini.
Kegiatan ini menegaskan komitmen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Pakuan dalam menyelenggarakan pembelajaran berbasis OBE yang bermakna dan berdampak langsung bagi perkembangan profesionalisme calon guru Biologi Indonesia.